JENIS JENIS CERITA PENDEK

Simpan, Beranda , Senin, 28 November 2011

Cerita pendek
Cerita pendek atau sering
disingkat sebagai cerpen adalah
suatu bentuk prosa naratif fiktif.
Cerita pendek cenderung padat
dan langsung pada tujuannya
dibandingkan karya-karya fiksi
yang lebih panjang, seperti
novella (dalam pengertian
modern) dannovel. Karena
singkatnya, cerita-cerita pendek
yang sukses mengandalkan
teknik-teknik sastra seperti
tokoh, plot, tema, bahasa dan
insight secara lebih luas
dibandingkan dengan fiksi yang
lebih panjang. Ceritanya bisa
dalam berbagai jenis.
Cerita pendek berasal dari
anekdot, sebuah situasi yang
digambarkan singkat yang
dengan cepat tiba pada
tujuannya, dengan paralel pada
tradisi penceritaanlisan. Dengan
munculnya novel yang realistis,
cerita pendek berkembang
sebagai sebuah miniatur, dengan
contoh-contoh dalam cerita-
cerita karya E.T.A. Hoffmann dan
Anton Chekhov.
Sejarah
Asal-usul
Cerita pendek bermula pada
tradisi penceritaan lisan yang
menghasilkan kisah-kisah
terkenal sepertiIliad dan Odyssey
karya Homer. Kisah-kisah
tersebut disampaikan dalam
bentuk puisi yang berirama,
dengan irama yang berfungsi
sebagai alat untuk menolong
orang untuk mengingat
ceritanya. Bagian-bagian singkat
dari kisah-kisah ini dipusatkan
pada naratif-naratif individu
yang dapat disampaikan pada
satu kesempatan pendek.
Keseluruhan kisahnya baru
terlihat apabila keseluruhan
bagian cerita tersebut telah
disampaikan.
Fabel, yang umumnya berupa
cerita rakyat dengan pesan-
pesan moral di dalamnya, konon
dianggap oleh sejarahwan
YunaniHerodotus sebagai hasil
temuan seorang budak Yunani
yang bernamaAesop pada abad
ke-6 SM (meskipun ada kisah-
kisah lain yang berasal dari
bangsa-bangsa lain yang
dianggap berasal dari Aesop).
Fabel-fabel kuno ini kini dikenal
sebagai Fabel Aesop. Akan tetapi
ada pula yang memberikan
definisi lain terkait istilah Fabel.
Fabel, dalam khazanah Sastra
Indonesia seringkali, diartikan
sebagai cerita tentang binatang
sebagai pemeran(tokoh) utama.
Cerita fabel yang populer
misalnya Kisah Si Kancil, dan
sebagainya.
Selanjutnya, jenis cerita
berkembang meliputi sage, mite,
dan legenda. Sage merupakan
cerita kepahlawanan. Misalnya
Joko Dolog. Mite atau mitos lebih
mengarah pada cerita yang
terkait dengan kepercayaan
masyarakat setempat tentang
sesuatu. Contohnya Nyi Roro
Kidul. Sedangkan legenda
mengandung pengertian sebagai
sebuah cerita mengenai asal usul
terjadinya suatu tempat. Contoh
Banyuwangi.
Bentuk kuno lainnya dari cerita
pendek, yakni anekdot, populer
pada masaKekaisaran Romawi.
Anekdot berfungsi seperti
perumpamaan, sebuah cerita
realistis yang singkat, yang
mencakup satu pesan atau
tujuan. Banyak dari anekdot
Romawi yang bertahan
belakangan dikumpulkan dalam
Gesta Romanorum padaabad
ke-13 atau 14. Anekdot tetap
populer di Eropa hingga abad
ke-18, ketika surat-surat anekdot
berisi fiksi karya Sir Roger de
Coverley diterbitkan.
Di Eropa, tradisi bercerita lisan
mulai berkembang menjadi
cerita-cerita tertulis pada awal
abad ke-14, terutama sekali
dengan terbitnya karyaGeoffrey
Chaucer Canterbury Tales dan
karya Giovanni Boccaccio
Decameron. Kedua buku ini
disusun dari cerita-cerita pendek
yang terpisah (yang merentang
dari anekdot lucu ke fiksi sastra
yang dikarang dengan baik),
yang ditempatkan di dalam cerita
naratif yang lebih besar (sebuah
cerita kerangka), meskipun
perangkat cerita kerangka tidak
diadopsi oleh semua penulis.
Pada akhirabad ke-16, sebagian
dari cerita-cerita pendek yang
paling populer di Eropa adalah
"novella" kelam yang tragis karya
Matteo Bandello (khususnya
dalam terjemahan Perancisnya).
Pada masa Renaisan, istilah
novella digunakan untuk
merujuk pada cerita-cerita
pendek.
Pada pertengahan abad ke-17 di
Perancis terjadi perkembangan
novel pendek yang diperhalus,
"nouvelle", oleh pengarang-
pengarang seperti Madame de
Lafayette. Pada 1690-an,
dongeng-dongeng tradisional
mulai diterbitkan (salah satu dari
kumpulan yang paling terkenal
adalah karyaCharles Perrault).
Munculnya terjemahan modern
pertamaSeribu Satu Malam karya
Antoine Galland (dari 1704;
terjemahan lainnya muncul pada
1710–12) menimbulkan
pengaruh yang hebat terhadap
cerita-cerita pendek Eropa karya
Voltaire, Diderot dan lain-lainnya
pada abad ke-18.
Cerita-cerita pendek modern
Cerita-cerita pendek modern
muncul sebagaigenrenya sendiri
pada awal abad ke-19. Contoh-
contoh awal dari kumpulan
cerita pendek termasuk
Dongeng-dongengGrimm
Bersaudara (1824–1826),
Evenings on a Farm Near Dikanka
(1831-1832) karyaNikolai Gogol,
Tales of the Grotesque and
Arabesque (1836), karyaEdgar
Allan Poe dan Twice Told Tales
(1842) karya Nathaniel
Hawthorne. Pada akhir abad
ke-19, pertumbuhan majalah dan
jurnal melahirkan permintaan
pasar yang kuat akan fiksi
pendek antara 3.000 hingga
15.000 kata panjangnya. Di
antara cerita-cerita pendek
terkenal yang muncul pada
periode ini adalah "Kamar No. 6"
karyaAnton Chekhov.
Pada paruhan pertama abad
ke-20, sejumlah majalah
terkemuka, seperti The Atlantic
Monthly, Scribner's, dan The
Saturday Evening Post, semuanya
menerbitkan cerita pendek
dalam setiap terbitannya.
Permintaan akan cerita-cerita
pendek yang bermutu begitu
besar, dan bayaran untuk cerita-
cerita itu begitu tinggi, sehingga
F. Scott Fitzgerald berulang-ulang
menulis cerita pendek untuk
melunasi berbagai utangnya.
Permintaan akan cerita-cerita
pendek oleh majalah mencapai
puncaknya pada pertengahan
abad ke-20, ketika pada 1952
majalahLife menerbitkan long
cerita pendek Ernest Hemingway
yang panjang (atau novella)
Lelaki Tua dan Laut. Terbitan
yang memuat cerita ini laku
5.300.000 eksemplar hanya
dalam dua hari.
Sejak itu, jumlah majalah
komersial yang menerbitkan
cerita-cerita pendek telah
berkurang, meskipun beberapa
majalah terkenal seperti The New
Yorker terus memuatnya. Majalah
sastra juga memberikan tempat
kepada cerita-cerita pendek.
Selain itu, cerita-cerita pendek
belakangan ini telah menemukan
napas baru lewat penerbitan
online. Cerita pendek dapat
ditemukan dalam majalah online,
dalam kumpulan-kumpulan yang
diorganisir menurut
pengarangnya ataupun temanya,
dan dalamblog.
Unsur dan ciri khas
Cerita pendek cenderung kurang
kompleks dibandingkan dengan
novel. Cerita pendek biasanya
memusatkan perhatian pada
satu kejadian, mempunyai satu
plot, setting yang tunggal, jumlah
tokoh yang terbatas, mencakup
jangka waktu yang singkat.
Dalam bentuk-bentuk fiksi yang
lebih panjang, ceritanya
cenderung memuat unsur-unsur
inti tertentu dari struktur
dramatis: eksposisi (pengantar
setting, situasi dan tokoh
utamanya); komplikasi (peristiwa
di dalam cerita yang
memperkenalkan konflik); aksi
yang meningkat, krisis (saat yang
menentukan bagi si tokoh utama
dan komitmen mereka terhadap
suatu langkah); klimaks (titik
minat tertinggi dalam pengertian
konflik dan titik cerita yang
mengandung aksi terbanyak
atau terpenting); penyelesaian
(bagian cerita di mana konflik
dipecahkan); dan moralnya.
Karena pendek, cerita-cerita
pendek dapat memuat pola ini
atau mungkin pula tidak. Sebagai
contoh, cerita-cerita pendek
modern hanya sesekali
mengandung eksposisi. Yang
lebih umum adalah awal yang
mendadak, dengan cerita yang
dimulai di tengah aksi. Seperti
dalam cerita-cerita yang lebih
panjang, plot dari cerita pendek
juga mengandung klimaks, atau
titik balik. Namun demikian, akhir
dari banyak cerita pendek
biasanya mendadak dan terbuka
dan dapat mengandung (atau
dapat pula tidak) pesan moral
atau pelajaran praktis.
Seperti banyak bentuk seni
manapun, ciri khas dari sebuah
cerita pendek berbeda-beda
menurutpengarangnya.
Cerpen juga memiliki unsur
intrinsik.
Ukuran
Menetapkan apa yang
memisahkan cerita pendek dari
format fiksi lainnya yang lebih
panjang adalah sesuatu yang
problematik. Sebuah definisi
klasik dari cerita pendek ialah
bahwa ia harus dapat dibaca
dalam waktu sekali duduk (hal ini
terutama sekali diajukan dalam
esai Edgar Allan Poe "The
Philosophy of Composition" pada
1846). Definisi-definisi lainnya
menyebutkan batas panjang fiksi
dari jumlah kata-katanya, yaitu
7.500 kata. Dalam penggunaan
kontemporer, istilah cerita
pendek umumnya merujuk
kepada karya fiksi yang
panjangnya tidak lebih dari
20.000 kata dan tidak kurang
dari 1.000 kata.
Cerita yang pendeknya kurang
dari 1.000 kata tergolong pada
genre fiksi kilat (flash fiction).
Fiksi yang melampuai batas
maksimum parameter cerita
pendek digolongkan ke dalam
novelette, novella, atau novel.

Jangan lupa di share dan like JENIS JENIS CERITA PENDEK bro / sist
dan sempatkan untuk membaca yang lainnya broth..
Save url to wapmaster

masih 0 komentar untuk JENIS JENIS CERITA PENDEK

Posting Komentar

Entri Populer

Label

 

Gabung disini yuk

powered by blogger.com and blog mobile template all rights reserved