ANJURAN PARA ULAMA TENTANG KHUTBAH

Simpan, Beranda , Senin, 28 November 2011

Imam Abu Ja’far Ath-Thahawi
mengatakan, dalam mukadimah
kitab beliau, Musykilul Atsar,
“Saya mulai kitab ini dengan
pembukaan ketika
menyampaikan hajat,
sebagaimana perintah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
diriwayatkan dari berbagai jalur,
yang akan kami sebutkan –insya
Allah– sebagai berikut. Innal
hamda lillah ….” (Musykilul Atsar,
1:3)
Syekh Muhammad Hayat As-Sindi
mengatakan, “Selayaknya,
seseorang menggunakan
pengantar khotbah ini untuk
menyampaikan kepentingannya
dan semua rencana
hidupnya….” (Hasyiyah untuk
Sunan Nasa’i, 3:105)
Imam Asy-Syafi’i mengatakan,
“Khutbatul hajah termasuk hal
yang dianjurkan untuk
disampaikan pada awal semua
akad, seperti: jual beli, akad
nikah, atau yang
lainnya.” (Hasyiyah As-Sindi untuk
Sunan Nasa’i, 3:105)
Setelah mengutip perkataan
Imam Syafi’i di atas, Syekh Al-
Albani memberi komentar,
“Keterangan ulama yang
menganjurkan pengucapan
khotbah ini dalam jual beli atau
semacamnya adalah pendapat
yang lemah, karena inti akad jual
beli dan semacamnya adalah ijab
qabul …. Karena para sahabat
yang berjumpa dengan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam,
hingga manusia zaman sekarang
ini pun, sering melakukan akad
tanpa diiringi dengan perkataan
tertentu, namun menggunakan
gerakan yang menunjukkan
keinginan adanya akad ….
(Khutbatul Hajah, hlm. 32)
Syekh Muhammad Nashiruddin
Al-Albani rahimahullah,
seseorang yang bergelar
muhadditsul ‘ashr (ahli hadis
abad ini), menulis buku khusus
tentangkhutbatul hajah. Beliau
berharap, buku ini bisa menjadi
motivasi bagi banyak orang
untuk menghidupkan kembali
sunah pembukaan khotbah yang
hampir hilang. Di akhir buku
Khutbatul Hajah, Syaikh
Muhammad Nashiruddin Al-
Albani mengatakan,
“Sesungguhnya, tujuan menulis
risalah (buku kecil) ini adalah
menyebarkan sunah yang
hampir sudah biasa ditinggalkan
banyak orang. Karenanya, aku
tujukan kepada seluruh khatib,
da’i, mudarris (pengajar), dan
yang lainnya agar betul-betul
menghafalnya, menggunakannya
untuk membuka khotbah-
khotbah dan ceramah mereka.
Semoga Allah mewujudkan
keinginan mereka dengan sebab
khutbatul hajah.” (Khutbatul
Hajah, hlm. 33)
Mukadimah Lainnya untuk
Khotbah
Selain khutbatul hajah di atas,
masih banyak bentuk
mukadimah khotbah lainnya.
Hanya saja, mukadimah tersebut
tidak berlandaskan dalil, dan
hanya merupakan kreasi dari
para da’i serta penceramah
ketika hendak menyampaikan
khotbahnya.
Bagi Anda yang hendak
menggunakan pengantar
khotbah yang tidak ada dalilnya,
hendaknya tidak menggunakan
pengantar khotbah yang
berlebihan, dipaksa-paksakan
agar bersajak, dan mengandung
pujian yang berlebihan kepada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Karena itu, untuk lebih aman,
sebaiknya kita gunakan
pengantar khotbah yang pernah
disampaikan oleh para ulama
dalam buku-buku mereka.
Berikut ini beberapa pengantar
khotbah yang sering digunakan
oleh da’i.

Jangan lupa di share dan like ANJURAN PARA ULAMA TENTANG KHUTBAH bro / sist
dan sempatkan untuk membaca yang lainnya broth..
Save url to wapmaster

masih 0 komentar untuk ANJURAN PARA ULAMA TENTANG KHUTBAH

Posting Komentar

Entri Populer

Label

 

Gabung disini yuk

powered by blogger.com and blog mobile template all rights reserved